Manigee – Timnas Indonesia U- 23 takluk 0- 2 dari tuan rumah SITUS4D Qatar, pada perlombaan pertamanya di Tim A Piala Asia U- 23 2024, di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Senin malam.
Pada perlombaan yang diwarnai sebagian ketetapan kontroversial dari penengah Nasrullo Kabirov itu, kedua berhasil Qatar terwujud dari suasana bola mati. Berhasil awal diterima lewat denda Khaled Ali Binsabaa pada menit ke- 44, sebaliknya berhasil kedua dibukukan Ahmed Alrawi lewat depakan leluasa pada menit ke- 54, begitu dipantau dari pancaran langsung.
Dengan hasil itu, Indonesia menghuni posisi keempat di Tim A dengan nihil nilai. Sebaliknya Qatar memuncaki klasemen dengan 3 nilai.
Timnas Indonesia sesungguhnya membuka perlombaan dengan lumayan bagus, walaupun tuan rumah Qatar memahami game pada 10 menit awal. Qatar berikan bahaya awal lewat sepakan Moustafa Tarek yang hal jaring sisi gawang Ernando Ari, sebagian menit berjarak kesempatan sepakan Mahdi Salem yang mengarah
Regu Garuda Belia bukan tanpa kesempatan. 2 kali desain lontaran ke dalam jauh dari Pratama Arhan mengecam gawang Qatar, kedua lontaran itu disambut oleh sundulan Muhammad Ferarri yang dua- duanya membidik lurus ke kiper Youssef Abdullah.
Rafael Struick apalagi membagikan bahaya beresiko SITUS4D INDONESIA pada menit ke- 39. Memahami bola di luar kotak denda, beliau setelah itu membebaskan sepakan yang membentur pilar kanan gawang Qatar.
Tetapi gawang Indonesia wajib kerasukan menjelang turun minum. Penengah Nasrullo awal mulanya tidak menyangka hantaman antara Rizky Ridho dengan Mahdi selaku pelanggaran, namun beliau menemukan masukan dari penengah VAR buat melaksanakan pemantauan balik, serta berakhir pada denda buat Qatar. Angka 1- 0 buat Qatar bertahan hingga turun minum.
Sesi kedua dimulai dengan getir oleh Indonesia, yang wajib kehabisan Ivar Jenner dampak menyambut kartu kuning kedua atas gesekan yang ditaksir selaku pelanggaran oleh penengah pada menit ke- 46. Indonesia juga wajib memainkan sisa perlombaan dengan 10 pemeran.
Instruktur Shin Tae- yong setelah itu berupaya mempertebal pertahanannya dampak lenyapnya Jenner, dengan memasukkan Nathan Tjoe- A- on selaku pengganti Komang Konsisten pada menit ke- 51.
Merambah menit ke- 54, Ahmed Alrawi sukses melipatgandakan kelebihan Qatar dikala depakan bebasnya melesak lembut ke bagian kiri gawang Ernando. 2- 0 buat Qatar.
Beberapa ketetapan abnormal penengah membuat instruktur Shin benci, paling utama dikala beliau menentang pelanggaran Saifeldeen Hassan kepada Witan Sulaeman yang cuma berhasil kartu kuning. Atas protesnya itu, Shin ikut diganjar kartu kuning.
Takluk jumlah pemeran tidak membuat antusias Garuda belia mengendur. Marselino luang membebaskan tembakan dari luar kotak denda yang bisa disangkal kiper Yousef Abdullah dengan sulit lelah, sebaliknya sepakan Nathan dari suasana kegentingan di kotak denda Qatar sedang meluas.
Baca pula: PSSI umumkan skuad akhir timnas Indonesia U- 23 buat Piala Asia U- 23
Baca pula: Pratinjau Indonesia U23 vs Qatar U23: Tahap awal Garuda Muda
Buat mempertajam lini depan, Shin setelah itu memasukkan Ramadan Sananta buat mengambil alih Arkhan Fikri. Sayangnya walaupun sanggup membebani pertahanan Qatar, Sananta setelah itu wajib menemukan kartu merah sehabis kajian VAR memperhitungkan Sananta melaksanakan pelanggaran keras kepada pemeran Qatar pada menit ke- 96.
Hingga sisa durasi jalannya perlombaan, beberapa pemeran Qatar sering membuang durasi dengan terguling dampak pelanggaran enteng ataupun kejang otot. Perihal itu terus menjadi mengalutkan Indonesia membuat serbuan beresiko, serta wajib memakan kegagalan 0- 2.
Catatan lapisan pemeran:
Qatar: Yousef Abdullah, Saifeldeen Hassan Fadlalla, Mohamed Emad Aiash, Alhashmi Mohialdin, Moustafa Tarek Mashal, Polos Alhadhrami, Khaled Ali Binsabaa, Abdulla Angkatan laut(AL) Yazidi, Mahdi Salem Almejaba, Jasem Gaber Absulsallam, Ahmed Alrawi
Instruktur: Ilidio Fernando Vale
Indonesia: Ernando Ari, Ajaran Rio Fahmi, Muhammad Ferarri, Komang Konsisten Trisnanda, Rizky Ridho, Pratama Arhan, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Arkhan Fikri, Witan Sulaeman, Rafael Struick
Instruktur: Shin Tae- yong